Rabu, 27 Juli 2016

PENGERTIAN KEBUDAYAAN



PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, berasal dari kata Latin Colere, artinya mengolah atau mengerjakan; bisa diartikan dengan mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan biasanya selalu dikaitkan dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri; Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun, dari satu generasi ke generasi yang lain; sedangkan menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain; yaitu segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Edward B. Tylor agak berbeda, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat; sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi kebudayaan adalah hasil karya, rasa, dan cipta dari masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor (1832-1917) kebudayaan mengambil suatu pengertian luas dalam wilayah etnografi, adalah suatu keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, kebiasaan, dan kemampuan yang dibutuhkan manusia sebagai anggota masyarakat; Arnold Joseph Toynbee (1889-1975) kebudayaan adalah kumpulan dari jawaban atas tantangan-tantangan dari alam yang dihadapi manusia; sedangkan Koentjaraningrat berpendapat kebudayaan adalah keseluruhan sistem  gagasan, tindakan, dan  hasil karya  manusia dalam rangka menjalani  kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Kebudayaan mempunyai tiga ujud, yaitu ujud ide atau gagasan, aktivitas, dan hasil karya berbentuk fisik Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990)  kebudayaan  diartikan sebagai himpunan keseluruhan dari semua cara manusia berfikir, berperasaan, dan berbuat, serta segala sesuatu yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat, yang dapat dipelajari, dan dilahirkan dari satu generasi ke generasi.
Kebudayaan atau culture adalah keseluruhan pemikiran, aktivitas, dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia. Kebudayaan merupakan pola pikir dan berbuat yang terlihat dalam kehidupan sekelompok manusia yang membedakannya dengan kelompok lain, merupakan perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan sifatnya bermacam-macam, akan tetapi oleh karena semuanya adalah buah adab (keluhuran budi), maka semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indah, berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya. Sifat kebudayaan menjadi tanda dan ukuran tentang rendah-tingginya keadaban dari masing-masing bangsa.
Kebudayaan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, terdapat dalam kehidupan sehari-hari, dan kebudayaan itu bersifat abstrak. Perwujudan kebudayaan adalah perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Pemahaman bentuk kebudayaan (ide, tindakan, dan hasil karya) sulit dipahami, khususnya bentuk ide. Bentuk ide pada prinsipnya adalah penjelasan dari konsep tentang sesuatu, misalnya Gamelan Jawa adalah sebuah ansambel musik yang sebagian besar alat musiknya dipukul, menggunakan tangganada pelog dan slendro, terdiri dari suara instrumen dan vokal, dan seterusnya.
Dalam penggunaan istilah kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari digunakan secara tidak sesuai dengan definisi. Misalnya departemen kebudayaan tidak menangani seluruh kehidupan, akan tetapi menangani pendidikan saja. Hal itu terjadi karena penggunaan istilah dalam departemen kebudayaan adalah digunakan untuk menunjuk masalah yang ditangani lembaga tersebut.
Pengertian Kebudayaan Menurut para Ahli

Kebudayaan Menurut Ahli Luar Negri:
1. Nostrand (1989: 51)
          Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
2. Richard brisling (1990: 11)
          Kebudayaan sebagai mengacu pada cita-cita bersama secara luas, nilai, pembentukan dan penggunaan kategori, asumsi tentang kehidupan, dan kegiatan goal-directed yang menjadi sadar tidak sadar diterima sebagai "benar" dan "benar" oleh orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota masyarakat.
3. Croydon (1973: 4)
          Budaya adalah suatu sistem pola terpadu, yang sebagian besar berada di bawah ambang batas kesadaran, namun semua yang mengatur perilaku manusia sepasti senar dimanipulasi dari kontrol boneka gerakannya.
4. Larson dan Smalley (1972: 39)
          Kebudayaan sebagai "blue print" yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
5. Ralph Linton (1945: 30)
          Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan Dari Masyarakat Yang manapun dan regular tidak Hanya mengenai sebagian Dari cara Hidup masyarakat Yang dianggap lebih diinginkan Dibuat Tinggi atau lebih.
6. Raymond Williams (1961: 16)
Budaya adalah seluruh kehidupan, materi, intelektual, dan spiritual.
7. Al. Krueber (1958: 582-583)
Kebudayaan sebagai suatu sistem Dari ide-ide dan Konsep-Konsep Kebudayaan Dari wujud sebagai rangkaian tindakan berpola suatu aktivitas dan Manusia yang.
8. Sir Edwards B Tylor (1871: 1)
          Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
9. C. Klluckhohn (1949: 35)
Sebagai total dari cara hidup suatu bangsa, warisan sosial yang diperoleh individu dari grupnya.
10. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
11. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
12. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
13. Francis Merill
Kwbudayaan merupakan Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social,semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
14. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat.
15. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
16. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
17.Edward Spranger
Kebudayaan sebagai segala bentuk atau ekspresi dari kehidupan batin masyarakat. Sedangkan peradaban ialah perwujudan kemajuan teknologi dan pola material kehidupannya.
18.Herskovits
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.

Kebudayaan Menurut Ahli Dalam Negri
1.Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
2. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
3. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
4.Effat al-Syarqawi
yang mengartikan  kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu
5.Parsudi Suparlan
          Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya
6.Sutan Takdir Alisyahbana
          Mengatakan Kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir.
7.Dr.Moh.Hatta
          Berpendapat Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
8.Mangunsarkoro
          Kebudayaan adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya
9.Drs.Sidi Gazalba
          Kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
10.Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Pada semester lalu telah di bahas mengenai metode penelitian secara umum. Pada semester ini yang menjadi pembahasan adalah bagaimana metode yang digunakan untuk melakukan penelitian bidang kebudayaan. Untuk melakukan sebuah penelitian sangat diperlukan pemahaman yang baik mengenai bidang yang akan diteliti. Untuk itu sebagai langkah awal pembahasan ini adalah mengenal dan memahami apa itu yang disebut “kebudayaan”.

Negara Indonesia disebut-sebut sebagai Negara yang kaya akan budaya. Indonesia adalah tanah air yang sangat luas yang terbungkus oleh beraneka ragam kebudayaan. Sulit untuk memastikan kebenaran jumlah kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Namun satu hal yang pasti bahwa masyarakat Indonesia bangga akan ciri khas bangsanya yang multikulturalis.

Untuk memahami betul akan pengertian kebudayaan diperlukan kajian dan analisis dari berbagai disiplin ilmu. Budaya atau kebudayaan adalah suatu hal yang sangat luas cakupannya. Ia ada hampir di setiap kajian disiplin ilmu. Secara umum dan sederhana dapat dikatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang baik yang digunakan sebagai pedoman hidup manusia secara turun temurun. Kebudayaan adalah “warisan” yang sudah pasti didapatkan setiap orang, mau tidak mau sengaja dan tanpa disengaja.

Sebuah ungkapan indah namun tegas penuh makna diungkapkan oleh William James dalam Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. James (Abdullah:1) mengatakan bahwa kebudayaan yang sesungguhnya itu dilestarikan oleh hal-hal baik seperti sikap simpati dan kebanggaan, ketika kebudayaan itu dibungkus dengan hal-hal yang menyesatkan, maka ia pun akan menggiring kehidupan manusia juga pada hal yang salah. Ungkapan James semakin menegaskan bahwa kebudayaan adalah segala hal baik yang dapat menuntun manusia untuk mendapatkan kehidupan yang baik. Pada hakikatnya tidak ada kebudayaan yang salah atau jelek, penilaian itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab manusia selaku pemilik kebudayaan tersebut. Jika dianalogikan dengan obat-obatan, sesungguhnya tidak ada obat yang berbahaya bagi manusia selagi ia digunakan dalam takaran dan tujuan yang tepat. Sama halnya dengan kebudayaan, manusia selaku “konsumen” seharusnya juga menggunakan segala aturan yang terdapat dalam kebudayaannya secara bijaksana supaya tidak ada hal-hal yang dicap buruk khususnya pada penilaian kebudayaan itu sendiri.

Kebudayaan adalah pedoman manusia dalam bertingkah lalu. Dengan begitu dapat diambil pemahaman lebih dalam bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang mendarah daging dalam diri manusia dan menjadi symbol paling ekspresif bagi baik bagi individu maupun kelompok manusia.

Ilmu sejarah tampaknya sangat erat kaitannya dengan kebudayaan mengingat salah satu sifat budaya yang historis dan diwariskan. Pandangan ini didukung oleh Clifford Geertz yang mencoba memberikan pengertian kebudayaan, “merupakan pola dari pengertian-pengertian atau makna-makna yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol-simbol dan ditransmisikan secara historis” (Abdullah:1). Sifat kebudayaan yang dinamis menjadi kesulitan tersendiri bagi para sejarawan untuk dapat mengupas tuntas aspek historis dari kebudayaan. Lebih jauh lagi Geertz juga mencoba memberikan pandangan fungsi kebudayaan bagi manusia. Ia mengatakan kebudayaan itu “merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik , yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan”.

Kajian mengenai kebudayaan seolah-olah tiada habisnya. Setiap orang pasti memiliki definisi sendiri mengenai apa itu kebudayaan, dimulai dari pengertian yang sangat sederhana. Masyarakat awam sehari-hari menjelaskan pengertian kebudayaan dengan sesuatu yang indah, contohnya seni, sastra,, dan perfilman. Jika dibandingkan dengan pengertian lain dari disiplin ilmu yang berbeda, pengertian seperti sangatlah dangkal dan abstrak. Salah satu cabang ilmu yang mempelajari kebudayaan adalah ilmu antropologi. Antropologi adalah ilmu yang meneliti dan menganalisa cara hidup dan system tindakan manusia. Singkatnya, antropologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan kehidupan manusia mulai dari zaman purba hingga saat ini.

Antropologi memiliki konsep tersendiri dalam memahami kebudayaan. Menurut antropologi, “kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar” (Koentjaraningrat 2005:72).

Dari pengertian yang dipaparkan oleh Koentjaraningrat, dapat diketahui berarti hampir semua tindakan manusia selama ia hidup adalah kebudayaaan. Namun hal yang perlu diingat adalah tindakan yang disengaja dan dapat dipelajarilah yang disebut kebudayaan menurut ilmu antropologi karena “jumlah tindakan yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakannya dengan belajar (yaitu tindakan naluri, reflex, atau tindakan-tindakan yang dilakukan akibat suatu proses fisiologi, maupun berbagai tindakan membabibuta), sangat terbatas.” (Koentjraningrat 2005:72-73). Manusia saat ini telah banyak merubah dan memanipulasi tindakan-tindakan naluriah mereka sehingga dapat dikategorikan sebagai kebudayaan.

Selain antropologi, suatu pendekatan baru dalam etnografi yang dikenal dengan nama etnosains juga mencoba memberikan definisi kebudayaan. Menurut kajian etnosains, “aspek penting dalam mengkaji kebudayaan adalah bagaimana suatu bangsa membangun prinsip-prinsip umum dari suatu system klasifikasi mereka..” (Poerwanto 2000:33). Goodenough dalam Poerwanto (2000:34) mengatakan bahwa “kebudayaan suatu masyarakat terdiri dari dan mengenai sesuatu keteraturan yang ingin diketahui atau dipercayai, kemudian dioperasionalkan dalam adat-istiadat atau tata cara (manner) yang diterima oleh warganya..”  Dengan demikian kebudayaan tak ubahnya seperti konstitusi informal yang diciptakan manusia untuk mengendalikan sistem hidupnya.

Istilah “Kebudayaan” Dan “Culture”. Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “kekal” (Koentjraningrat 2005:73).  Terkait dengan penggunaan non teknis sehari-hari seperti “budaya latah”, “budaya antri”, dan “budaya merokok”.  Penggunaan seperti ini jelas mengacu pada pengertian tingkah laku dan kebiasaan manusia yang menjadi tata cara hidup baginya (Ed.Masinambow 1997:6). Jadi, kebudayaan seolah-olah dapat dijadikan peta hidup manusia. Hal ini diperjelas oleh potongan definisi kebudayaan oleh Kluckhson dan Kelly (1945:7) bahwa “budaya merupakan ‘rancangan hidup’.”

Dari beberapa kutipan definisi kebudayaan di atas, secara garis besar dapat dirangkum bahwa tugas utama kebudayaan adalah mengatur, menuntun, dan mengarahkan hidup manusia menjadi lebih baik. Kebudayaan erat hubungannya dengan proses belajar sebagai salah satu proses (cara) untuk menerapkan mempertahankan dan melestarikannya. Bagi seorang ahli antropologi istilah “kebudayaan” secara umum mencakup cara berpikir dan tingkah laku yang menjadi ciri khas suatu bangsa atau masyarakat tertentu. Unsur-unsur kebudayaan seperti bahasa, ilmu pengetahuan, hokum, agama, makanan kesukaan, musik, kebiasaan pekerjaan, dan sebagainya (ed.Ihromi ______:7).

Setelah penjabaran semua hal di atas, keseluruhan dapat dibuat sebuah pengertian baru tentang kebudayaan. Kebudayaan merupakan himpunan pengalaman yang dipelajari secara sengaja dan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan dan tolak ukur kebenaran tingkah laku dan pola pikir manusia yang bersifat turun temurun. Kebudayaan adalah hal yang kompleks karena mengandung banyak unsur, ada juga wujud, dan memiliki kerangka teori. Contohnya, bila kita menyebutkan kebudayaan orang Indonesia maka saat itu juga kita telah menyebutkan banyak hal sekaligus, beberapa hal diantaranya adalah makanan-makanan khas Indonesia, kesenian tradisional Indonesia, cara makan orang Indonesia, adat setiap daerah, dan masih banyak lagi yang termasuk unsur-unsur kebudayaan.

Daftar Pustaka:

Daftar Pustaka:

Abdullah, Irwan. 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Banjarsari:   Pustaka Pelajar.

Ihromi, T.O. __________. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. ­­___________: Yayasan Obor Indonesia.

Keesing, Roger M dan Samuel Gunawan (alih bahasa). 1989. Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer. Jakarta: Erlangga.

Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 2009.Pengantar Ilmu Antropolgi. Jakarta: Rineka Cipta.

Masinambow, E.K.M (ed). 1997. Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia. Jakarta: Asosiasi Antropologi Indonesia.

Poerwanto, Hari. 2005. Kebudayaan dan Lingkungan: Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar





 Pengertian kebudayaan menurut para ahli :
·         Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (Cultural-Determinism)
·         Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (Superorganic)
·         Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat
·         Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
·         Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat

III. Perwujudan Kebudayaan
            Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya , berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata seperti pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang semuanya di tunjukkan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Wujud kebudayaan menurut (Koentjaraningrat, 2003) :
* Benda-benda fisik;
* Kebudayaan sebagai sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola;
* Kebudayaan sebagai gagasan;
* Kebudayaan sebagai sistem gagasan yang ideologis

Wujud kebudayaan lainnya :
1. Wujud Ideal, yaitu berupa sesuatu yang abstrak yang tidak bisa disentuh, diraba ataupun diobservasi, karena terletak dalam pikiran manusia, seperti ide, gagasan dan pemikiran.

2. Wujud Tindakan atau prilaku, yaitu yang membahasa mengenai tingkah pola tindakan dari manusia itu sendiri, hal ini berhubungan dengan aktivitas manusia dalam melakukan interaksi, hubungan, bergaul dengan orang lain yang berlangsung dari detik demi detik, minggu demi minggu bahkan berlangsung tahun demi tahun. Adanya interaksi ini kemudian menimbulkan tata nilai yang mempengaruhi dan mengatur tingkah dan pola manusia dalam melakukan interaksi sehingga dapat menimbulkan sebuah budaya dalam pergaulan.

3. Wujud Material, yaitu berupa hasil atau kebdayaan fisik dari adanya wuud diatas, wujud ideal membangun pandangan hidup , wujud tindakan mengatur aktivitas hidup yang selanjutnya dapat menghasilkan buday-budaya material yang hasilnya dapat dilihat, dirasa dan dinikmati.
          




IV. Beberapa Teori Kebudayaan Menurut Para Ahli
E.B. Tylor (1871)
            Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak (dalam Sukanto  172-173)
Sutan Takdir Alisyahbana
            Mengatakan bahwa Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan sebab semua laku dan perbuatan tercakup didalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir, perasaan juga maksud pikiran.
Koentjaraningrat
            Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehldupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. (Koentjaraningrat. 2003:72)

A. L  Krober dan C. Kluckhohn
            Kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas – luasnya.
Tujuh untnsur kebudayaan menurut Kluckhohn :
1.         Bahasa
2.         Sistem pengetahuan
3.         Organisasi sosial
4.         Sistem peralatan hidup dan teknologi
5.         Sistem mata  pencarian  hidup
6.         Sistem  religi
7.         Kesenian

C. A. Van Peursen
            Kebudayaan diartikan sebagai menifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang – orang, berlainan dengan hewan – hewannya, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam , melainkan selalu mengubah alam.

Ralph Linton (1839-1953)
* Seorang Antropolog Amerika Ralph Linton (1839-1953) memberikan definisi mengenai kebudayaan yaitu “ Man’s social heredi “ yang artinya sifat social yang dimiliki oleh manusia secara turun temurun
* Ralph Linton juga mendefinisikan kebudayaan adalah " the culture background of personality " konfigurasi dari tingkah laku dan hasil dari perilaku tersebut, yang kemudian unsure-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan oleh kelompok masyarakat tertentu

Culture
Culture, berasal dari kata Latin colere yang artinya "mengolah", "mengerjakan", berhubungan dengan tanah atau bertani, hampir sama dengan kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat (2003), kultur adalah segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam.
Peradaban
Menurut kamus besar bahasa Indonesia :
Kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin: bangsa-bangsa di dunia ini tidak sama tingkatnya.
Hal yg menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa

Menurut Toynbee (sejarawan) :

Sebuah peradaban tidak berakar pada faktor ras atau lingkungan geografis, tetapi bergantung pada dua kombinasi kondisi, yaitu adanya minoritas kreatif dan lingkungan yang sesuai.


Hubungan antara kebudayaan dan peradaban
Kebudayaan diciptakan dan diproses oleh manusia untuk manusia. Jadi kebudayaan itu merupakan hasil karya manusia. Sedangkan peradaban merupakan hasil dari kebudayaan tersebut terhadap perilaku dan kebiasaan manusia.






Daftar pustaka

*Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi –Jilid 1, cetakan kedua, Jakarta: Rineka Cipta
*Nugroho, Widyo. 1994. Ilmu Budaya Dasar . Jakarta: Gunadarma
*http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (diakses pada tanggal 11 oktober 2011)
*http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/definisi-kebudayaan-menurut-para-ahli.html (diakses pada tanggal 11 Oktober 2011)
*http://kamusbahasaindonesia.org/peradaban#ixzz1adTarNbn (diakses pada tanggal 13 Oktober 2011)

*http://refleksibudi.wordpress.com/2008/10/09/teori-peradaban-toynbee/ (diakses pada tanggal 13 Oktober 2011)

*http://wiki.answers.com/Q/Apakah_hubungan_antara_kebudayaan_dan_peradaban (diakses pada tanggal 13 Oktober 2011)
*http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205918-pengertian-kebudayaan/ (diakses pada tanggal 13 Oktober 201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar