PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
berasal dari kata Latin Colere, artinya mengolah atau mengerjakan; bisa
diartikan dengan mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan biasanya
selalu dikaitkan dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri;
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun, dari satu
generasi ke generasi yang lain; sedangkan menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain; yaitu segala pernyataan
intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Edward B. Tylor agak
berbeda, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat;
sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi kebudayaan adalah
hasil karya, rasa, dan cipta dari masyarakat.
Menurut Edward Burnett
Tylor (1832-1917) kebudayaan mengambil suatu pengertian luas dalam wilayah
etnografi, adalah suatu keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hukum, adat, kebiasaan, dan kemampuan yang dibutuhkan manusia
sebagai anggota masyarakat; Arnold Joseph Toynbee (1889-1975) kebudayaan adalah
kumpulan dari jawaban atas tantangan-tantangan dari alam yang dihadapi manusia;
sedangkan Koentjaraningrat berpendapat kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka menjalani kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan cara belajar. Kebudayaan mempunyai tiga ujud, yaitu ujud
ide atau gagasan, aktivitas, dan hasil karya berbentuk fisik Dalam Ensiklopedia
Nasional Indonesia (1990) kebudayaan diartikan sebagai himpunan keseluruhan dari semua
cara manusia berfikir, berperasaan, dan berbuat, serta segala sesuatu yang
dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat, yang dapat dipelajari, dan
dilahirkan dari satu generasi ke generasi.
Kebudayaan atau culture
adalah keseluruhan pemikiran, aktivitas, dan benda yang dibuat atau diciptakan
oleh manusia. Kebudayaan merupakan pola pikir dan berbuat yang terlihat dalam
kehidupan sekelompok manusia yang membedakannya dengan kelompok lain, merupakan
perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari.
Kebudayaan sifatnya bermacam-macam, akan tetapi oleh karena semuanya adalah
buah adab (keluhuran budi), maka semua kebudayaan selalu bersifat tertib,
indah, berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya.
Sifat kebudayaan menjadi tanda dan ukuran tentang rendah-tingginya keadaban
dari masing-masing bangsa.
Kebudayaan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, terdapat dalam kehidupan sehari-hari, dan kebudayaan itu
bersifat abstrak. Perwujudan kebudayaan adalah perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Pemahaman bentuk
kebudayaan (ide, tindakan, dan hasil karya) sulit dipahami, khususnya bentuk
ide. Bentuk ide pada prinsipnya adalah penjelasan dari konsep tentang sesuatu,
misalnya Gamelan Jawa adalah sebuah ansambel musik yang sebagian besar alat
musiknya dipukul, menggunakan tangganada pelog dan slendro, terdiri dari suara
instrumen dan vokal, dan seterusnya.
Dalam penggunaan
istilah kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari digunakan secara tidak sesuai
dengan definisi. Misalnya departemen kebudayaan tidak menangani seluruh
kehidupan, akan tetapi menangani pendidikan saja. Hal itu terjadi karena
penggunaan istilah dalam departemen kebudayaan adalah digunakan untuk menunjuk
masalah yang ditangani lembaga tersebut.
Pengertian Kebudayaan Menurut para Ahli
Kebudayaan Menurut Ahli Luar Negri:
1. Nostrand (1989:
51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap
dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota
komunitas tersebut.
2. Richard
brisling (1990: 11)
Kebudayaan sebagai mengacu pada
cita-cita bersama secara luas, nilai, pembentukan dan penggunaan kategori,
asumsi tentang kehidupan, dan kegiatan goal-directed yang menjadi sadar tidak
sadar diterima sebagai "benar" dan "benar" oleh orang-orang
yang mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota masyarakat.
3. Croydon (1973:
4)
Budaya adalah suatu sistem pola
terpadu, yang sebagian besar berada di bawah ambang batas kesadaran, namun
semua yang mengatur perilaku manusia sepasti senar dimanipulasi dari kontrol
boneka gerakannya.
4. Larson dan
Smalley (1972: 39)
Kebudayaan sebagai "blue
print" yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi
dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat
kita peka terhadap
masalah status,
dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya
yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan
komunitas persegi persegi.
5. Ralph Linton
(1945: 30)
Kebudayaan adalah seluruh cara
kehidupan Dari Masyarakat Yang manapun dan regular tidak Hanya mengenai
sebagian Dari cara Hidup masyarakat Yang dianggap lebih diinginkan Dibuat
Tinggi atau lebih.
6. Raymond
Williams (1961: 16)
Budaya adalah
seluruh kehidupan, materi, intelektual, dan spiritual.
7. Al. Krueber
(1958: 582-583)
Kebudayaan sebagai
suatu sistem Dari ide-ide dan Konsep-Konsep Kebudayaan Dari wujud sebagai
rangkaian tindakan berpola suatu aktivitas dan Manusia yang.
8. Sir Edwards B
Tylor (1871: 1)
Kebudayaan adalah keseluruhan
Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman
historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral,
Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh
Manusia sebagai anggota Masyarakat.
9. C. Klluckhohn
(1949: 35)
Sebagai total dari
cara hidup suatu bangsa, warisan sosial yang diperoleh individu dari grupnya.
10. M. Jacobs dan
B.J. Stern
Kebudayaan
mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
11. Dr. K. Kupper
Kebudayaan
merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap
dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
12. William H.
Haviland
Kebudayaan adalah
seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku
yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
13. Francis Merill
Kwbudayaan
merupakan Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social,semua
perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu
masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
14. Bounded et.al
Kebudayaan adalah
sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia
melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol
yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu
masyarakat.
15. Mitchell
(Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah
sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang
dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di
alihkan secara genetikal.
16. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah
segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan,
adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh
bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang
di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
17.Edward Spranger
Kebudayaan sebagai
segala bentuk atau ekspresi dari kehidupan batin masyarakat. Sedangkan
peradaban ialah perwujudan kemajuan teknologi dan pola material kehidupannya.
18.Herskovits
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
Kebudayaan Menurut
Ahli Dalam Negri
1.Prof.Dr.Koentjoroningrat
(1985: 180)
Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
2. Ki Hajar
Dewantara
Kebudayaan berarti
buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat,
yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
3. Arkeolog R.
Seokmono
Kebudayaan adalah
seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah
pikiran dan dalam penghidupan.
4.Effat
al-Syarqawi
yang
mengartikan kebudayaan sebagai khazanah
sejarah suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan
nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi
kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari
kontradiksi ruang dan waktu
5.Parsudi Suparlan
Kebudayaan didefinisikan sebagai
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk
memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi
landasan bagi tingkah-lakunya
6.Sutan Takdir
Alisyahbana
Mengatakan Kebudayaan merupakan
manifestasi dari cara berfikir.
7.Dr.Moh.Hatta
Berpendapat Kebudayaan adalah ciptaan
hidup dari suatu bangsa
8.Mangunsarkoro
Kebudayaan adalah
segala yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya
9.Drs.Sidi Gazalba
Kebudayaan adalah cara berfikir dan
merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan
manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
10.Djojodigono(1958)
memberikan
defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari
budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Pada semester lalu
telah di bahas mengenai metode penelitian secara umum. Pada semester ini yang
menjadi pembahasan adalah bagaimana metode yang digunakan untuk melakukan
penelitian bidang kebudayaan. Untuk melakukan sebuah penelitian sangat
diperlukan pemahaman yang baik mengenai bidang yang akan diteliti. Untuk itu
sebagai langkah awal pembahasan ini adalah mengenal dan memahami apa itu yang
disebut “kebudayaan”.
Negara Indonesia
disebut-sebut sebagai Negara yang kaya akan budaya. Indonesia adalah tanah air
yang sangat luas yang terbungkus oleh beraneka ragam kebudayaan. Sulit untuk
memastikan kebenaran jumlah kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Namun satu
hal yang pasti bahwa masyarakat Indonesia bangga akan ciri khas bangsanya yang
multikulturalis.
Untuk memahami
betul akan pengertian kebudayaan diperlukan kajian dan analisis dari berbagai disiplin
ilmu. Budaya atau kebudayaan adalah suatu hal yang sangat luas cakupannya. Ia
ada hampir di setiap kajian disiplin ilmu. Secara umum dan sederhana dapat
dikatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang baik yang digunakan sebagai
pedoman hidup manusia secara turun temurun. Kebudayaan adalah “warisan” yang
sudah pasti didapatkan setiap orang, mau tidak mau sengaja dan tanpa disengaja.
Sebuah ungkapan
indah namun tegas penuh makna diungkapkan oleh William James dalam Konstruksi
dan Reproduksi Kebudayaan. James (Abdullah:1) mengatakan bahwa kebudayaan yang
sesungguhnya itu dilestarikan oleh hal-hal baik seperti sikap simpati dan
kebanggaan, ketika kebudayaan itu dibungkus dengan hal-hal yang menyesatkan,
maka ia pun akan menggiring kehidupan manusia juga pada hal yang salah.
Ungkapan James semakin menegaskan bahwa kebudayaan adalah segala hal baik yang
dapat menuntun manusia untuk mendapatkan kehidupan yang baik. Pada hakikatnya
tidak ada kebudayaan yang salah atau jelek, penilaian itu sepenuhnya menjadi tanggung
jawab manusia selaku pemilik kebudayaan tersebut. Jika dianalogikan dengan
obat-obatan, sesungguhnya tidak ada obat yang berbahaya bagi manusia selagi ia
digunakan dalam takaran dan tujuan yang tepat. Sama halnya dengan kebudayaan,
manusia selaku “konsumen” seharusnya juga menggunakan segala aturan yang
terdapat dalam kebudayaannya secara bijaksana supaya tidak ada hal-hal yang
dicap buruk khususnya pada penilaian kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan adalah
pedoman manusia dalam bertingkah lalu. Dengan begitu dapat diambil pemahaman
lebih dalam bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang mendarah daging dalam diri
manusia dan menjadi symbol paling ekspresif bagi baik bagi individu maupun
kelompok manusia.
Ilmu sejarah
tampaknya sangat erat kaitannya dengan kebudayaan mengingat salah satu sifat
budaya yang historis dan diwariskan. Pandangan ini didukung oleh Clifford
Geertz yang mencoba memberikan pengertian kebudayaan, “merupakan pola dari
pengertian-pengertian atau makna-makna yang terjalin secara menyeluruh dalam
simbol-simbol dan ditransmisikan secara historis” (Abdullah:1). Sifat
kebudayaan yang dinamis menjadi kesulitan tersendiri bagi para sejarawan untuk
dapat mengupas tuntas aspek historis dari kebudayaan. Lebih jauh lagi Geertz
juga mencoba memberikan pandangan fungsi kebudayaan bagi manusia. Ia mengatakan
kebudayaan itu “merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan
dalam bentuk simbolik , yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi,
melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan”.
Kajian mengenai
kebudayaan seolah-olah tiada habisnya. Setiap orang pasti memiliki definisi
sendiri mengenai apa itu kebudayaan, dimulai dari pengertian yang sangat
sederhana. Masyarakat awam sehari-hari menjelaskan pengertian kebudayaan dengan
sesuatu yang indah, contohnya seni, sastra,, dan perfilman. Jika dibandingkan
dengan pengertian lain dari disiplin ilmu yang berbeda, pengertian seperti
sangatlah dangkal dan abstrak. Salah satu cabang ilmu yang mempelajari
kebudayaan adalah ilmu antropologi. Antropologi adalah ilmu yang meneliti dan
menganalisa cara hidup dan system tindakan manusia. Singkatnya, antropologi
adalah ilmu yang mempelajari perkembangan kehidupan manusia mulai dari zaman
purba hingga saat ini.
Antropologi memiliki
konsep tersendiri dalam memahami kebudayaan. Menurut antropologi, “kebudayaan
adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”
(Koentjaraningrat 2005:72).
Dari pengertian
yang dipaparkan oleh Koentjaraningrat, dapat diketahui berarti hampir semua
tindakan manusia selama ia hidup adalah kebudayaaan. Namun hal yang perlu
diingat adalah tindakan yang disengaja dan dapat dipelajarilah yang disebut
kebudayaan menurut ilmu antropologi karena “jumlah tindakan yang dilakukannya
dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakannya dengan belajar (yaitu
tindakan naluri, reflex, atau tindakan-tindakan yang dilakukan akibat suatu
proses fisiologi, maupun berbagai tindakan membabibuta), sangat terbatas.”
(Koentjraningrat 2005:72-73). Manusia saat ini telah banyak merubah dan
memanipulasi tindakan-tindakan naluriah mereka sehingga dapat dikategorikan
sebagai kebudayaan.
Selain
antropologi, suatu pendekatan baru dalam etnografi yang dikenal dengan nama
etnosains juga mencoba memberikan definisi kebudayaan. Menurut kajian
etnosains, “aspek penting dalam mengkaji kebudayaan adalah bagaimana suatu
bangsa membangun prinsip-prinsip umum dari suatu system klasifikasi mereka..”
(Poerwanto 2000:33). Goodenough dalam Poerwanto (2000:34) mengatakan bahwa
“kebudayaan suatu masyarakat terdiri dari dan mengenai sesuatu keteraturan yang
ingin diketahui atau dipercayai, kemudian dioperasionalkan dalam adat-istiadat
atau tata cara (manner) yang diterima oleh warganya..” Dengan demikian kebudayaan tak ubahnya
seperti konstitusi informal yang diciptakan manusia untuk mengendalikan sistem
hidupnya.
Istilah
“Kebudayaan” Dan “Culture”. Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau
“kekal” (Koentjraningrat 2005:73).
Terkait dengan penggunaan non teknis sehari-hari seperti “budaya latah”,
“budaya antri”, dan “budaya merokok”.
Penggunaan seperti ini jelas mengacu pada pengertian tingkah laku dan
kebiasaan manusia yang menjadi tata cara hidup baginya (Ed.Masinambow 1997:6).
Jadi, kebudayaan seolah-olah dapat dijadikan peta hidup manusia. Hal ini
diperjelas oleh potongan definisi kebudayaan oleh Kluckhson dan Kelly (1945:7)
bahwa “budaya merupakan ‘rancangan hidup’.”
Dari beberapa
kutipan definisi kebudayaan di atas, secara garis besar dapat dirangkum bahwa
tugas utama kebudayaan adalah mengatur, menuntun, dan mengarahkan hidup manusia
menjadi lebih baik. Kebudayaan erat hubungannya dengan proses belajar sebagai
salah satu proses (cara) untuk menerapkan mempertahankan dan melestarikannya.
Bagi seorang ahli antropologi istilah “kebudayaan” secara umum mencakup cara
berpikir dan tingkah laku yang menjadi ciri khas suatu bangsa atau masyarakat
tertentu. Unsur-unsur kebudayaan seperti bahasa, ilmu pengetahuan, hokum,
agama, makanan kesukaan, musik, kebiasaan pekerjaan, dan sebagainya (ed.Ihromi
______:7).
Setelah penjabaran
semua hal di atas, keseluruhan dapat dibuat sebuah pengertian baru tentang
kebudayaan. Kebudayaan merupakan himpunan pengalaman yang dipelajari secara
sengaja dan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan dan tolak ukur kebenaran
tingkah laku dan pola pikir manusia yang bersifat turun temurun. Kebudayaan
adalah hal yang kompleks karena mengandung banyak unsur, ada juga wujud, dan
memiliki kerangka teori. Contohnya, bila kita menyebutkan kebudayaan orang
Indonesia maka saat itu juga kita telah menyebutkan banyak hal sekaligus,
beberapa hal diantaranya adalah makanan-makanan khas Indonesia, kesenian
tradisional Indonesia, cara makan orang Indonesia, adat setiap daerah, dan
masih banyak lagi yang termasuk unsur-unsur kebudayaan.
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
Abdullah, Irwan.
2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Banjarsari: Pustaka Pelajar.
Ihromi, T.O.
__________. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. ___________: Yayasan Obor
Indonesia.
Keesing, Roger M
dan Samuel Gunawan (alih bahasa). 1989. Antropologi Budaya: Suatu Perspektif
Kontemporer. Jakarta: Erlangga.
Koentjaraningrat.
2005. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat.
2009.Pengantar Ilmu Antropolgi. Jakarta: Rineka Cipta.
Masinambow, E.K.M
(ed). 1997. Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia. Jakarta: Asosiasi
Antropologi Indonesia.
Poerwanto, Hari.
2005. Kebudayaan dan Lingkungan: Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Pengertian kebudayaan menurut para ahli :
· Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (Cultural-Determinism)
· Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain
(Superorganic)
· Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat
· Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
· Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
III. Perwujudan
Kebudayaan
Perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya ,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata seperti pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang
semuanya di tunjukkan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat. Wujud kebudayaan menurut (Koentjaraningrat, 2003) :
* Benda-benda
fisik;
* Kebudayaan
sebagai sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola;
* Kebudayaan
sebagai gagasan;
* Kebudayaan
sebagai sistem gagasan yang ideologis
Wujud kebudayaan
lainnya :
1. Wujud Ideal,
yaitu berupa sesuatu yang abstrak yang tidak bisa disentuh, diraba ataupun
diobservasi, karena terletak dalam pikiran manusia, seperti ide, gagasan dan
pemikiran.
2. Wujud Tindakan
atau prilaku, yaitu yang membahasa mengenai tingkah pola tindakan dari manusia
itu sendiri, hal ini berhubungan dengan aktivitas manusia dalam melakukan
interaksi, hubungan, bergaul dengan orang lain yang berlangsung dari detik demi
detik, minggu demi minggu bahkan berlangsung tahun demi tahun. Adanya interaksi
ini kemudian menimbulkan tata nilai yang mempengaruhi dan mengatur tingkah dan
pola manusia dalam melakukan interaksi sehingga dapat menimbulkan sebuah budaya
dalam pergaulan.
3. Wujud Material,
yaitu berupa hasil atau kebdayaan fisik dari adanya wuud diatas, wujud ideal
membangun pandangan hidup , wujud tindakan mengatur aktivitas hidup yang
selanjutnya dapat menghasilkan buday-budaya material yang hasilnya dapat
dilihat, dirasa dan dinikmati.
IV. Beberapa Teori
Kebudayaan Menurut Para Ahli
E.B. Tylor (1871)
Kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup
kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari
pola-pola perilaku yang normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau
pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak (dalam Sukanto 172-173)
Sutan Takdir
Alisyahbana
Mengatakan bahwa Kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan
sebab semua laku dan perbuatan tercakup didalamnya, dan dapat diungkapkan pada
basis dan cara berpikir, perasaan juga maksud pikiran.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah seluruh sistem
gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehldupan
bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. (Koentjaraningrat.
2003:72)
A. L Krober dan C. Kluckhohn
Kebudayaan adalah menifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas – luasnya.
Tujuh untnsur
kebudayaan menurut Kluckhohn :
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencarian
hidup
6. Sistem
religi
7. Kesenian
C. A. Van Peursen
Kebudayaan diartikan sebagai
menifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang – orang,
berlainan dengan hewan – hewannya, maka manusia tidak hidup begitu saja
ditengah alam , melainkan selalu mengubah alam.
Ralph Linton
(1839-1953)
* Seorang
Antropolog Amerika Ralph Linton (1839-1953) memberikan definisi mengenai
kebudayaan yaitu “ Man’s social heredi “ yang artinya sifat social yang
dimiliki oleh manusia secara turun temurun
* Ralph Linton
juga mendefinisikan kebudayaan adalah " the culture background of
personality " konfigurasi dari tingkah laku dan hasil dari perilaku
tersebut, yang kemudian unsure-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan
oleh kelompok masyarakat tertentu
Culture
Culture, berasal
dari kata Latin colere yang artinya "mengolah",
"mengerjakan", berhubungan dengan tanah atau bertani, hampir sama
dengan kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat (2003), kultur adalah segala daya
upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam.
Peradaban
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia :
Kemajuan
(kecerdasan, kebudayaan) lahir batin: bangsa-bangsa di dunia ini tidak sama
tingkatnya.
Hal yg menyangkut
sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa
Menurut Toynbee
(sejarawan) :
Sebuah peradaban
tidak berakar pada faktor ras atau lingkungan geografis, tetapi bergantung pada
dua kombinasi kondisi, yaitu adanya minoritas kreatif dan lingkungan yang
sesuai.
Hubungan antara
kebudayaan dan peradaban
Kebudayaan
diciptakan dan diproses oleh manusia untuk manusia. Jadi kebudayaan itu
merupakan hasil karya manusia. Sedangkan peradaban merupakan hasil dari
kebudayaan tersebut terhadap perilaku dan kebiasaan manusia.
Daftar pustaka
*Koentjaraningrat.
2003. Pengantar Antropologi –Jilid 1, cetakan kedua, Jakarta: Rineka Cipta
*Nugroho, Widyo.
1994. Ilmu Budaya Dasar . Jakarta: Gunadarma
*http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
(diakses pada tanggal 11 oktober 2011)
*http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/definisi-kebudayaan-menurut-para-ahli.html
(diakses pada tanggal 11 Oktober 2011)
*http://kamusbahasaindonesia.org/peradaban#ixzz1adTarNbn
(diakses pada tanggal 13 Oktober 2011)
*http://refleksibudi.wordpress.com/2008/10/09/teori-peradaban-toynbee/
(diakses pada tanggal 13 Oktober 2011)
*http://wiki.answers.com/Q/Apakah_hubungan_antara_kebudayaan_dan_peradaban
(diakses pada tanggal 13 Oktober 2011)
*http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205918-pengertian-kebudayaan/
(diakses pada tanggal 13 Oktober 201
Tidak ada komentar:
Posting Komentar